Friday, April 13, 2018

PERINGATAN ISRA’ MI’RAJ 1439 HIJRIAH (HIJRAH MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK)


Dalam rangka menanamkan katauladanan akhlak kepada seluruh mahasiswa PPG SM3T Angkatan VI, P3G FKIP bekerjasama dengan Biro Keagamaan PPG SM3T memperingati Isra’ Mi’raj 1439 Hijriah pada hari Jum’at (13/4) di Aula Asrama PPG SM3T UNMUL Samarinda. Kegiatan yang dikemas dengan tema “Hijrah Menuju Pribadi yang Lebih Baik” tersebut dihadiri oleh Dekan FKIP UNMUL beserta jajarannya, Staf P3G FKIP, dan seluruh mahasiswa PPG SM3T angkatan VI.

Acara diawali dengan persembahan lagu  dari tim paduan suara “Gema Suara Mahoni" yang berjudul “Rindu Rasul”. Sebuah lagu yang menyiratkan kerinduan yang sangat mendalam dari seorang hamba Allah kepada Rasulullah SAW. Meskipun jarak dan waktu yang sudah beribu abad, namun tiada memadamkan kerinduan terhadap Rasulullah SAW.


Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FKIP Prof. Dr. H. Muh Masruhim M.kes. Dalam kesempatan tersebut beliau menuturkan bahwa beliau sangat mengapresiasi Biro Keagamaan yang telah menyelenggarakan kegiatan peringatan Isra’ mi’raj tersebut. Selain itu beliau berpesan kepada seluruh mahasiswa PPG SM3T untuk menikmati proses selama kegiatan  di kampus dan kegiatan keasramaan dengan sebaik baiknya karena tiada hasil yang mengkhianati suatu proses yang baik.

Usai mendengarkan sambutan Dekan, dilanjutkan ke acara inti yaitu tausyiah agama yang disampaikan Oleh Ustad Agus Sopiyan, Lc., M.Pd.I. Dalam tausiahnya, beliau menceritakan mukjizat Isra’ dan Mi’raj terjadi menyusul rentetan kejadian yang dramatis yang dihadapi oleh Rasulullah Saw. Di antaranya adalah meninggalnya paman beliau, Abu Thalib, yang telah banyak melindungi beliau dari penyiksaan kaum Quraisy. Disusul dengan meninggalnya istri beliau, Khadijah, yang terus menerus menambah semangat, tekad yang kuat dan kemauan yang keras dalam diri beliau, serta semakin kerasnya persekusi kaum Quraisy dan orang-orang yang menjadi sekutunya, sehingga peristiwa beruntun yang terjadi di tahun itu dinamakan dengan ‘amul huzni (tahun berduka cita).

"Allah Swt hendak menghibur Rasul-Nya dengan perjalanan yang penuh berkah. Peristiwa itu adalah perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem Palestina yang disebut Isra’ dan perjalanan Nabi dari bumi naik ke langit ketujuh dan dilanjutkan ke Sidratul Muntaha yang disebut Mi’raj untuk menerima perintah Allah SWT agar Nabi beserta umatnya mengerjakan Sholat 5 waktu sehari semalam. Kedua kisah perjalanan Nabi itu terjadi dalam waktu singkat, yaitu hanya dalam satu malam. Kisah perjalanan Nabi ini sulit dipercaya oleh manusia biasa, bahkan beberapa sahabat Nabi juga tidak mempercayai akan peritiwa tersebut. Akan tetapi sahabat Nabi Abu Bakar mempercayai peristiwa yang dialami oleh Rasulullah. Kepercayaan sahabat yang bergelar As-Sidiq ini berpengaruh kepada sahabat-sahabat yang lain sehingga mereka juga mempercayai peristiwa tersebut. Oleh karena itu kita sebagai umat Islam wajib meyakininya,” ujar Ustad Agus Sopiyan, Lc., M.Pd.I.

Disampaikan pula oleh beliau bahwa orang dikatakan berhijrah jika memenuhi delapan syarat yaitu: (1) aqidahnya benar atau percaya hanya kepada Allah SWT, (2) ibadahnya benar sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an, (3) akhlaqnya mulia (4) pemahaman dan wawasannya luas serta mengikuti perkembangan zaman, (5) fisiknya sehat, (6) menghargai waktu, (7) teratur dalam hidupnya dan (8) bermanfaat untuk orang lain.

Penyerahan cindera mata
Foto bersama putri
Foto bersama putra

Serangkaian kegiatan Isra’ Mi’raj yang diadakan oleh P3G dan Biro Keagamaan berjalan dengan lancar dan khidmad dan ditutup dengan doa. Di Akhir Acara, Erlin Widiastutik, S.Pd selaku pembawa acara berharap peringatan Isra’ Mi’raj ini dapat meningkatkan keimanan kita kepada Allah SWT dan Rasul-Nya.




Penulis : Ana Amelia

No comments:

Post a Comment